Ketapang – Mobil Hias Kafilah Ketapang pada pawai Ta’aruf pembukaan MTQ ke-33 provinsi Kalbar yang diadakan di kabupaten Kapuas Hulu mendapatkan banyak kritik, akibat dinilai terlalu “sederhana”.
Berdasarkan pernyataan Ketua Umum LPTQ Kabupaten Ketapang, Satuki Huddin, mereka hanya mengerjakan mobil hias tersebut dalam satu hari saja. Pengerjaan tersebut menurutnya akibat pelimpahan tanggung jawab yang mendadak dengan tanpa ada anggaran.
Menurutnya, dari hasil rekomendasi pada rapat kerja LPTQ Provinsi Kalbar pada April 2025 di Pontianak. Dalam rapat tersebut, diputuskan bahwa kegiatan Pawai Ta’ruf dan stan pameran menjadi tanggung jawab perangkat daerah terkait.
Satuki Huddin kembali mengingat beberapa hari sebelum pelaksanaan, hingga 10 September Disparbud masih menyatakan kesiapannya bahkan berencana menunjuk event organizer. Namun ketika kafilah tiba di Kapuas Hulu pada 12 September, kepala Disparbud menyatakan tak sanggup melaksanakan kegiatan karena APBD Perubahan belum disahkan dan tidak berani menalangi dana. “Saya langsung melapor ke Sekda. Atas arahan beliau, pengurus LPTQ akhirnya mengambil alih pelaksanaan dengan waktu persiapan hanya satu hari,” jelas Satuki.
Pada 13 September, pengurus LPTQ membagi tugas: sebagian mengurus mobil hias untuk Pawai Ta’ruf, sebagian menyiapkan stan pameran. Namun karena sejak awal anggaran dialokasikan ke Disparbud, LPTQ tidak memiliki dana khusus. “Kami berupaya maksimal meski hasilnya belum sesuai harapan,” ujar Satuki.
Menurut Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, LPTQ Ketapang sudah mendapat dana hibah sebesar 2.2 miliar.
“Usulan anggaran hibah dari LPTQ disetujui dan dipenuhi seluruhnya tanpa pengurangan. Totalnya Rp2,2 miliar. Ini bentuk komitmen saya untuk mendukung penuh kebutuhan LPTQ”, jelas Alexander Wilyo.